my blog

facebook

Jumat, 21 Januari 2011

kemiskinan


kemiskinan


a.  Problematika umat tentang ”KEMISKINAN"

Banyak sekali masalah masalah yang timbul di negeri tercinta ini,di negeri yang hamper 80%nya muslim  ini ,masalah yang tak kunjung rampung adalah kemiskinan.kemiskinan dari tahun ke tahun semakin bertambah,yang kaya semakin raya,yang miskin semakin kere.Pada setiap pemilihan presiden acap kali mereka mempunyai tujuan ingin mengentaskan kemiskinan dari bumi Indonesia ini dan realitanya orang miskin di Indonesia semikin tambahhhhh  dan bertambah.ini realita di Indonesia yang orang muslimnya terbanyak di dunia.yang miskin semakin tertiundas dan yang kaya ingin selalu menindas.
Dakwah islamiyah tidak hanya dengan lisan saja atau tulisan saja.ketika seorang dai menghadapi umat yang sedang kelaparan tidak mungkin dakwahnya bisa diterima ketika itu karena objek dakwahnya membutuhkan makanan bukan banyolan.Namun apabila umat yang kelaparan tersebut diberi makanan dahulu setelah tidak merasa lapar trus di dajak sholat,atau ibadah lainnya pasti akan lebih mengena dan  dakwahnya tadi bisa dibilang sukses secara kasat mata.Ini termasuk metode dakwah yang efektif .Dan mereka pasti mempunyai sebuah gambaran di hatinya kalau ternyata islam itu sangatlah indah,kalau ada saudaranya yang tidak mampu saling menolong dll.Cara dakwah seperti inlah yang cocok diterapkan pada kondisi seperti ini.
Maka  Islam mengajarkan untuk banyak beramal ,berinfak tentunya atau berzakat,entah zakat fitrah atau zakat maal.Agar supaya saudara kita yang kurang mampu dan yang mampu saling menolong.Secara psikologi orang yang membantu orang miskin yang seiman tentunya,orang miskin tersebut agar tergetar hatinya ketika menerima bantuan dari saudara nya yang seiman tadi.
Islam sudah mengajarkan hal ini sejak zaman rosululloh,bahwa fadilah beramal dan berinfak sangatlah besar sekali.Namun saat ini ketika kita melihat seorang yang berinfak secara tidak langsung dan saya menduga dengan huznudzon saudara kita ini paling banter hanya mengeluarkan 1000 saja ketika infak itupun kalau hari jumat.Kalau dilihat mereka tiap hari jajan sampai keluar ratusan ribu bahkan sampai jutaan  sangat bertolak belakang sekali bukan?, fenomena ini sangat memprihatinkan sekali .Dan bukan suatu berita baru kalau saudara kita banyak yang miskin lawong yang kaya saja pelitnya bukan main.Padahal alloh mengiming imingngi sebuah pahal yang besar dan melipat gandakan  harta yang mereka infakkan.Logikannya semakin banyak beramal semikin banyak pula harta yang kita perole sebagai gantinya.
Dakwah islam harus  menyentuh bagian tersebut juga,ketika kemiskinan itu merajalela,agar tidak merajalela lagi harus ada imbangan yang dilakukan misalnya  seorang dai meningkatkan kesadaran umat yang kaya agar menyodakohkan sebagian hartanya.Dan ini tidak hanya dengan lisan saja ,namun sang dai harus bisa mencotohkannya.Bukan hal yang asing ketika seorang dai gagal dalam mejalankan misi dakwahnya ketika seorang dai tidak melakukan apa yang dia katakana.sesuai dengan firman alloh swt dalam surat(As-Shaff:2) ““Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?”.
Sebenarnya islam sudah mengajarkan semua hal tersebut,dan ini malah dicontoh oleh umat nasrani.Ketika umat nasrani tersebut berinfak tidak hanya seribu atau nominal kecil lainya.Ketika umat nasroni kajian di gereja uang infak mereka dapat jutaan karena kesadaran mereka tinggi,Padahal mereka tidak tahu apa balasannya atau hadiah dari tuhan mereka Dan infak mereka digunakan untuk berdakwah kepada kaumnya yang miskin sehingga umat mereka jarang yang miskin.HArusnya kita sebagai umat islam yang mayoritas  merasa iri dengan hal ini,karena mereka yang minoritas saja bisa seperti itu.rosululloh bersabda bahwa kefakiran itu dekat dengan kekafiran.Nah ini terlihat sekali ketika ada seorang muslim murtad hanya gara gara mie instand dan sebagainya.Sebenarnya mana umat islam itu?????inilah yang menjadi PR para dai dan daiyah saat ini.Sebuah PR besar yang harus dituntaskan.Bahwa dimensi realitas  sangatlah jauh dari idealnya.
Seorang da’I agar sukses dalam berdakwahnya haruslah dimulai dari diri sendiri,ketika para da’I ini berdakwah harus pintar pintar melihat kondisi objeknya.Mereka harus melihatnya dari berbagai aspek,misalnya pendidikan,ekonomi,budaya da lain lainnya.Dari masalah tersebut terlihat seorang da’I kurang bisa memahami objek dakwahnya,singkat cerita dakwahnya bisa dibilang gagal ,atau kalaupun mereka menerima apa yang dikatakan si da’I pasti itu hanya sesaat ,tanpa realisasi,dan sama sekali tidak menyentuh hati objek dakwahnya.
Kita jangan heran kalau metode dakwah kita ini di praktekan oleh umat non muslim lainnyaDan terbukti berhasil atau sukses sekali .Intinya permaslahan ini adalah sangat perlu penyadaran kepada si kaya untuk banyak beramal ,berinfak dan bersodaqoh dan berzakat.Apalagi alu sudah bisa berzakat maal,pasti orang miskin di Indonesia ini akan berkurang  secara bertahap.



B. Metode DA’I yang tepat saat ini.
Dalam kaitannya dengan pelaksanaan dakwah, dan dalam permasalahan tersebut dapat diambil beberapa metrode agar islam itu berda di dalam seseorang,yang Dari tidak cinta Islam menjadi cinta, dari tidak mau beramal saleh menjadi giat melakukannya, dari cinta kemaksiatan menjadi benci dan tertanam dalam jiwanya rasa senang terhadap kebenaran ajaran Islam.

A.       Menyampaikan ajaran Islam dengan cara yang mudah dipahami dan dihayati di dalam jiwa.
Seperti kita berdakwah dengan orang yang miskin tersebut,mereka tidak butuh ucapan yang indah indah saja yang mereka butuhkan adalah harta,makanan dll dengan kata lain para da’I harus tahu apa yang mereka butuhkan .

B.      Bersikap lentur selama tidak menurunkan martabat kebenaran.
Seperti yang dilakukan Musa dan Harun dengan tetap menghormati Firáun sebagai ayah yang mengangkat Musa a.s

C.       Mempertimbangkan kapasitas penerima dakwah, sesuai dengan diturunkannya Al Quran secara bertahap.
Seperti tentang pelarangan komr .bahwa tidak langsung megharamkan namun perlahan lahan mulai dari madorotnya samapi tujuan utamanya yaitu mengharamkan komr

D.       Menggunakan bahawa kaum yang didakwahi, sehingga pesan-pesan dakwah lebih mudah dan lebih cepat diterima.

E.       Berbicara sesuai dengan tingkat berfikir orang yang didakwahi. Berbicara kepada anak-anak tentu berbeda dengan bicara kepada dewasa. Begitu juga dengan berbicara kepada remaja tentu berbeda dengan kepada anak kecil.

F.        Berbicara dengan ungkapan-ungkapan yang padat makna, sebab berbicara yang bertele-tele tidak hanya menjenuhkan pemikiran, tetapi juga menyebabkan orang tidak simpati dan menimbulkan kelelahan jiwa.

G.      Guna menyentuh hati dan perasaan orang yang didakwahi, Rasul menyampaikan pesan dakwah dengan emosi dan semangat yang tinggi sesuai dengan tema pembicaraannya.

H.      Menyampaikan pesan dengan menyentuh langsung perasaan orang yang didakwahi.




SIKAP MENTAL DAI

Di atas sudah disebutkan bahwa dakwah merupakan usaha mengubah sikap kejiwaan seseorang dari tidak islami kepada sikap yang islami. Untuk itu, orang yang berdakwah harus memiliki sikap mental yang baik dan ini harus bertul-betul terealisasi dalam kehidupannya sehari-hari. Sikap mental ini antara lain sebagai berikut:

(1) Memiliki kecintaan kepada ajaran Islam, sehingga dalam kapasitasnya sebagai dai, seorang telah merealisasikan pesan-pesan dakwahnya dalam kehidupan nyata. Bila tidak, terdapat hambatan psikologis untuk diterimanya pesan-pesan dakwah oleh madú, bahkan bisa mengakibatkan hilangnya kewibawaan sebagai dai dan di hadapan Allah Swt, ia mendapatkan kemurkaan-Nya. Allah Swt berfirman,

“Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?” (As-Shaff:2)

(2) Lemah lembut kepada madú-nya agar mereka senang dan mau menerima pesan-pesan dakwah serta mengikuti jalannya. Bila bersikap sebaliknya, yakni bengis dan kasar, kemungkinan besar yang terjadi adalah dai dijauhi madú nya. Ini pula yang dicontohkan oleh Rasul Saw dalam berbagai peristiwa, sehingga mereka yang semula memusuhi berubah menjadi pendukung-pendukung yang setia.

(3) Bersikap sabar dan optimis dalam dakwah

(4) Menggunakan cara yang baik dan benar dalam berdakwah, sehingga secara psikologis dakwah akan mendapat simpati mereka yang semula tidak suka dan tidak ada alasan untuk menuduh para dai dengan tuduhan yang tidak benar.









Kesimpulan

Permasalahan inti pada saat ini adalah kurangnya kesadaran orang kaya untuk beramal dan bersodaqoh,maka tugas seorang da’I adalah menyadarkan mereka yang belum sadar akan pentingnya sodakoh dan membantu sesame muslim.Da’I pada saat ini harus pintar pintar membaca permaslahan umat,da’I harus pintar melihat kondisi umat.Apabila umat yang didakwahi ini belum bisa  menerima dakwahnya harusnya berganti dengan metode yang lebih efektif lagi.
Semoga kita yang berda di jurusan dakwah ini lebih bisa memahami permasalahan umat saat ini dan memberikan solusi yang tepat permasalahannya.

Entri Populer